Sunday, December 15, 2019

PEMASANGAN DAN PENGUKURAN CVP



PEMASANGAN DAN PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL
(CENTRAL VENOUS PRESSURE)

Ns. Edy Santoso, M.Kep

INDIKASI
1.      Pembedahan  -->  perdarahan massif
2.      Bedah jantung
3.      Hipovolemia
4.      Trauma berat
5.      Cairan dan obat-obatan bermolekul besar
6.      Nutrisi parenteral jangka panjang
7.      Sulitnya kanulasi intravena perifer
8.      Mengetahui tekanan vena sentral  --> Mengetahui volume cairan dalam tubuh
9.      Dikontraindikasikan pada gangguan  hemostasis

TEMPAT PEMASANGAN KANULASI VENA SENTRAL
§  Vena antecubital (v. basilica; v. cephalica)
§  Vena subclavia
§  Vena jugularis interna dan externa
§  Vena femoralis (jarang)
§  Vena umbilikalis (BBL --> sangat jarang)

JENIS-JENIS KATETER VENA SENTRAL
Ø  Drum Cartridge
Ø  Venocath
Ø  Cavavix
Ø  Multilumen --> Trilumen dan double lumen

PERSIAPAN ALAT:
1.      Kateter vena sentral
2.      Infuse set/transfuse set
3.      Isopril alcohol 90 % dan betadin
4.      Doek lobang
5.      Sarung tangan steril
6.      Set ganti kasa
7.      Anestesi local (lidocain 2%)
8.      Tourniquet
9.      Three way stop cook (ex: discofix)
10.  Water pas (pipa U)
11.  Plester dan gunting verban
12.  Standar infuse
13.  Syringe 2 ml
14.  Bengkok
15.  Alas bantal steril
16.  Manometer CVP
17.  Benang
18.  Jarum jahit kulit dan naldvurder


PERSIAPAN PASIEN
Ø  Informed concent
Ø  Menyesuaikan posisi pasien dengan kebutuhan (sesuai lokassi pemasangan kateter)

CARA PEMASANGAN PADA LENGAN
1.      Menyiapkan peralatan
2.      Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
3.      Memberitahu pasien
4.      Pasang torniquet pada lengan atas
5.      Asepsis daerah tusukan dengan betadin, tutup dengan doek lubang steril
6.      Memakai sarung tangan steril
7.      Anestesi local
8.      Jarum kateter (dalam hal ini cavavix) ditusukkan pada kulit berjarak 0,5 – 1 cm dari vena yang dituju dengan sudut 300 - 400 , setelah menmbus kulit, jarum diarahkan dengan posisi mendatar. Setelah jarum menembus dinding vena, canula Teflon masuk dan jarum logam ditarik keluar.
9.      Segera sambungkan konektor dan kateter yang berwarna kuning dengan kanula Teflon. Kemudian dengan menggunakan ibu jari  dan jari telunjuk kanan, pelan-pelan kateter didorong masuk, sedangkan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri memegang kanula Teflon.
10.  Setelah kateter masuk 25 – 30 cm, kira-kira sampai di bahu, bila terasa ada hambatan, segera abduksikan lengan 900 dan tarik 15 – 250 ke anterior, sambil kateter didorong masuk, diharapkan vena basilica akan lurus dengan vena subclavia sehingga kateter lebih mudah masuk.
11.  Ketika kateter sampai di dekat vena subclavia, ada yang menganjurkan agar pasien menoleh ke arah pemasang, supaya masuk ke vena cava superior, tidak ke vena jugularis.
12.  Ujung kateter diharapkan sampai ke atrium kanan setelah masuk sedalam 50 – 60 cm pada orang dewasa
13.  Konektor kuning dan merah dilepas, kanula Teflon ditarik dan dihubungkan dengan ujung distal kateter dan dikunci
14.  Secara perlahan, mandarin/stilet ditarik keluar dan ujung kateter segrea disambungkan dengan infuse agar tidak buntu
15.  Mandrin yang telah dilepas, dapat digunakan uintuk mengukur dan memperkirakan dimana letak ujung kateter
16.  Setelah infuse menetes lancer, segera botol infuse diturunkan ke bawah lebih rendah dari pada pasien, dan dilihat apakah ada darah mengalir kembali lewat kateter. Bila ada berarti letak nkateter intravaskuler dan tidak ada yang menutupi ujung kateter
17.  Kateter difiksasi pada kulit dengan baik agar tidak keluar masuk yang dapat mengundang infeksi, mluka bekas jarum diolesi dengan betadin, kemudian ditutup dengan kasa steril, diplester yang baik dan diberi tanggal serta nama pemasang

KOMPLIKASI KANULASI VENA SENTRAL
1.      Sepsis
2.      Thrombophlebitis
3.      Pneumothorax
4.      Arrithmia jantung

DOKUMENTASI
1.      Kedalaman kateter (cm)
2.      Tanggal pemasangan dan nama pemasang
3.      Nomor kateter vena sentral
4.      Dokumentasi hasil pembacaan foto thorax

CATATAN: Pemasangan CVP dilakukan oleh profesi Dokter


PENGUKURAN CVP

Tujuan
Ø  Menilai fungsi jantung
Ø  Menilai status cairan tubuh
Ø  Mengetahui tonus pembuluh darah
CVP normal : 5 – 15 cmH2O  atau 3 – 12 cmH2O

Persiapan pengukuran CVP
Pasien:
Ø  Memberitahu pasien
Ø  Menyesuaikan posisi pasien sesuai kebutuhan
Alat:
Ø  Manometer
Ø  Water pas/pipa U
Penentuan titik nol (titik yang setinggi dengan atrium): pada ICS II – III

Prosedur pengukuran CVP
1.      Menyiapkan peralatan
2.      Mencuci tangan sebelum dan stelah melakukan tindakan
3.      Beritahu pasien
4.      Posisi pasien terlentang dengan 1 bantal, tangan di samping
5.      Menentukan titik nol dengan menggunakan water pas
6.      Kran infuse ke arah jantung ditutup, kemudian selang yang menempel di manometer diisi dengan cairan secara perlahan
7.      Setelah selang yang menempel pada manometer terisi secukupnya, tetesan infuse dihentikan dan kran ke arah jantung dibuka
8.      Cairan dalam selang akan turun secara pelan-pelan sampai tidak turun lagi
9.      Angka yang ditunjukkan permukaan air = CVP (cmH2O)